Indonesia Darurat Merokok
Rokok sangat melekat sekali dengan kehidupan masyarakat di Indonesia, sekarang coba anda lihat dari orang-orang yang nongkrong di entah di cafe ataupun warung pinggir jalan pasti diantara mereka 80 persennya adalah perokok aktif. Memang sangat disayangkan karena rokok sendiri sangat berbahaya bagi kesehatan, meskipun sudah disertai tulisan peringatan bahaya rokok sampai di bungkus rokoknya ditaruh gambar2 penyakit kronis akibat rokok namun masyarakat Indonesia tetap tidak bisa melepaskan diri dari merokok. Memang diakui untuk membuat seseorang berhenti untuk merokok memang sangat susah apabila mereka yang sudah kecanduan bahkan mereka yang sudah kecanduan dapat menghabiskan 1 bungkus rokok dalam 2-3 hari, apalagi rokok dapat menggeser prioritas kebutuhan lebih memilih beli rokok daripada membayar sewa kontrakan atau sewa rusun. Ditambah perokok di Indonesia ini sangat bebas merokok disembarang tempat tidak peduli dengan orang sekitar buang puntung rokok sembarangan dan tidak dimatikan terlebih dahulu, tidak heran Indonesia merupakan negara surga para perokok.
Lalu apa yang menyebabkan budaya merokok ini susah dikendalikan?? Yaitu adalah harga rokok yang murah di Indonesia, harga rokok di Indonesia disebut merupakan salah satu yang termurah di dunia, sehingga dapat dijangkau oleh berbagai kalangan. Yang kedua adalah iklan-iklan rokok yang masif baik itu di media elektronik maupun cetak dapat kita jumpai di baliho atau Billboard pinggir jalan. Juga memang industri rokok di Indonesia merupakan salah satu penyumbang penghasilan yang besar bagi negara.
Jadi yang ingin disampaikan dalam tulisan ini ialah tidak untuk melarang anda-anda sekalian berhenti merokok (walaupun berhenti untuk merokok merupakan langkah baik) kalian boleh saja merokok tapi yang paling penting adalah ingat pada tempat dan peduli pada orang sekitar menghargai mereka yang tidak kuat dengan rokok dan jangan sampai rokok menggeser prioritas dalam kebutuhan hidup.
Ngomong-ngomong kalian yang merokok pernah terpikirkan tidak mereka para pengusaha Bos-bos industri rokok itu (Dja*um, Gu*ang Ga*am, Sam*urna) apakah mereka juga merokok seorang perokok aktif?? Apabila mereka bukan perokok sangat disayangkan Karena uang untuk beli rokok per minggu membuat mereka kaya sedangkan anda kesusahan saat ditagih sewa kontrakan atau rusun.
Belum ada tanggapan untuk "Indonesia Darurat Merokok"
Posting Komentar